Cara Mudah Membangun Brand – Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata brand? Apa itu logo makanan? Atau mie instan seperti Indomie? Ya, oke.
Tapi apakah Anda tahu itu? Ternyata brand bukan hanya sekedar brand, tetapi merupakan hal yang penting dalam sebuah perusahaan. brand dapat memengaruhi cara orang melihat bisnis Anda.
Apakah dapat diandalkan atau tidak? Tapi apa itu brand? Mengapa penting untuk membangunnya untuk bisnis? Bagi Anda yang penasaran, inilah jawabannya.
Daftar Isi
Apa itu Brand ?
Sederhananya, brand adalah bagian dari bisnis yang memungkinkan orang untuk dengan mudah mengidentifikasi identitas suatu perusahaan atau produk. Bahkan brand besar bisa dikenali dari warna logo, mendengar jingle iklan dan juga slogan. Misalnya, ketika kita berbicara tentang produk makanan, brand apa yang Anda pikirkan ketika melihat warna merah?
Apakah itu KFC, McDonald’s atau Coca-Cola?
Jika Anda membayangkan brand di atas? Artinya perusahaan brand tersebut telah berhasil membangun sebuah brand sehingga Anda dapat dengan mudah mengingat brand branda hanya dari warna.
Lalu bagaimana dengan usaha kecil atau perusahaan yang baru berdiri? Apakah brand juga penting? Jawabannya adalah “penting”. Dikutip dari deluxe.com, brand lebih dari sekedar logo yang mudah diingat, membangun brand dapat meningkatkan nilai bisnis dan memudahkan Anda untuk mendapatkan pelanggan.
Selain itu, menurut Forbes, brand yang secara konsisten terwakili di semua platform (situs web, media sosial, toko online) dapat meningkatkan penjualan hingga 23%. Oleh karena itu, bagi Anda yang baru memulai bisnis, berikut beberapa cara membangun brand.
1. Riset dan tentukan Tujuan Bisnis Anda
Langkah pertama yang harus dilakukan jika ingin membangun brand bisnis adalah riset, riset, dan riset. Mengapa penelitian ini penting? Selain semua masalah keuangan seperti modal awal, Anda perlu mengetahui apa bentuk dasar dan tujuan utama perusahaan Anda. Hal ini terkadang terlihat rumit.
Karena Anda harus memikirkan apa yang belum dilakukan. Tapi jangan bingung, kamu bisa melakukan riset berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berikut agar lebih mudah.
- Bisnis apa yang ingin Anda jalankan di masa depan?
- Apakah Anda nyaman dengan bentuk bisnis yang ingin Anda jalankan?
- Produk mana yang ingin Anda jual?
- Apakah produk yang ingin Anda jual berpotensi disukai oleh pelanggan?
- Apakah ada banyak pesaing?
- Pelanggan potensial seperti apa yang Anda targetkan?
2. Tentukan Calon Pelanggan Potensial
Setelah kita meneliti dan menentukan tujuan bisnis Anda, selanjutnya kita akan membahas pentingnya menentukan prospek bagi bisnis Anda. Mengetahui siapa target audiens atau calon pelanggan Anda memudahkan dalam menyusun strategi untuk memasarkan produk Anda nantinya.
Bagi Anda yang masih bingung dalam menentukan calon pelanggan, berikut beberapa pertanyaan yang harus dijawab.
- Siapa yang membeli layanan atau produk saya (usia dan jenis kelamin)?
- Mengapa branda membutuhkannya?
- Apa yang branda sukai (hobi)?
Selain itu, menentukan calon pelanggan dapat memudahkan Anda dalam menyesuaikan bentuk brand yang ingin dibangun. Misalnya Anda membidik pelanggan yang suka traveling atau hiking, dan nantinya Anda bisa membangun brand bisnis yang erat kaitannya dengan alam, seperti penghijauan, pepohonan/pegunungan dan lain-lain.
Anda dapat menerapkan semua elemen ini ke situs web, media sosial, dan logo brand Anda.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
3. Jadilah yang Paling Unik
Mungkin lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tapi itulah kenyataannya. Terkadang memberikan sesuatu yang berbeda dapat menarik perhatian pelanggan.
Produk atau layanan yang Anda tawarkan harus cukup unik untuk membangkitkan rasa ingin tahu dan penasaran. Anda dapat membuat brand dengan identitas yang tidak biasa.
Misalnya membuat produk gorengan dengan bahan-bahan organik dan higienis. Anda tahu pasti bahwa gorengan bukanlah makanan yang sehat, tetapi menggunakan bahan alami tanpa rasa atau unsur kimia bisa menjadi sesuatu yang baru.
Namun yang terpenting, beriklanlah secara konsisten hingga brand Anda dikenali oleh konsumen.
4. Tentukan Nama Brand
Sebagai seorang pengusaha, penting untuk menentukan nama perusahaan Anda. Hal ini berdampak pada bentuk logo, tampilan produk, metode pemasaran dan pendaftaran brand. Anda pasti menginginkan nama toko yang sulit ditiru bahkan menjadi icon dari produk yang Anda jual.
Jadi, inilah beberapa cara yang dapat Anda gunakan untuk menamai brand Anda.
- Buat kata baru, misalnya Pepsi
- Membingkai ulang kata-kata yang tidak terkait, seperti Apple untuk komputer.
- Gunakan kata-kata sugestif, Kopiko
- Buat akronim dari nama yang lebih panjang, seperti CFC (California Fried Chicken)
- Gabungkan dua kata: Gojek (Go+Ojek) atau Bukalapak (Buka+Lapak)
5. Tentukan Slogan
Anda harus tahu dengan slogan ini,
“Apapun Makanannya, Minumnya Teh Botol Sosro”
Atau
“Orang pintar minum Tolak Angin”
Meski terdengar biasa, slogan adalah bagian penting dalam membangun brand. Slogan dapat memperkuat identitas bisnis yang Anda jalankan. Selain itu, slogan juga bisa menjadi sarana untuk menggambarkan brand itu sendiri. Sehingga dapat menarik perhatian konsumen.
Misalnya, kata “Apapun Makanannya” ada dalam slogan Teh Botol Sosro. Secara tidak langsung slogan tersebut menjelaskan bahwa apapun makanan yang Anda makan, pilihan minuman terbaik adalah Teh Botol Sosro.
Anda tidak perlu terlalu khawatir dengan slogannya. Jangan membuat slogan yang terlalu memaksa. Seperti menambahkan kata-kata ajakan untuk membeli produk Anda. Misalnya “Ayo beli/Hanya produk ini yang cocok”.
Anda dapat membuatnya lebih menarik dengan menambahkan kata-kata pribadi. Misalnya, “Temukan hari Anda dengan kopi A”. Selain kesesuaian produk, kata “temukan kedamaian” dapat menunjukkan hubungan yang baik antara brand Anda dan pelanggan.
6. Desain Logo Brand
Sebuah logo brand, dikutip dari canva.com, umumnya terdiri dari sejumlah isyarat visual, seperti bentuk, simbol, angka, dan kata-kata. Dengan memiliki logo, Anda dapat memudahkan orang untuk mengenali bahkan mengingat brand perusahaan Anda.
Pernahkah Anda menolak membeli suatu produk karena melihat logo toko yang kurang meyakinkan atau terkesan asal-asalan? Nah, itulah salah satu konsekuensi dari memilih logo yang buruk dalam upaya membangun sebuah brand. Itulah mengapa logo dalam sebuah brand menjadi penting.
Berikut cara yang bisa Anda terapkan untuk membuat desain logo yang sesuai dengan brand yang Anda inginkan.
a. Pilih warna
Mengetahui arti warna benar-benar dapat membantu Anda menciptakan identitas untuk bisnis Anda. Misalnya, jika Anda memilih warna putih dan hitam untuk brand perusahaan makanan, biasanya tampilannya akan terlihat kurang menarik.
Untuk mempermudah memilih warna, lihat gambar di bawah ini sebagai contoh.
- Kuning, melambangkan kepercayaan diri dan kehangatan.
- Oranye melambangkan kebaikan dan kenyamanan.
- Merah, melambangkan kegembiraan dan energi.
- Ungu, melambangkan sesuatu yang kreatif dan berkualitas tinggi.
- Biru, melambangkan kepercayaan dan kekuatan.
- Hijau, melambangkan pertumbuhan dan kesehatan.
- Abu-abu/putih, melambangkan keseimbangan dan ketenangan.
Warna tidak hanya menentukan tampilan logo Anda, tetapi juga memberikan perasaan yang ingin Anda komunikasikan dan membantu membuatnya tetap konsisten dalam segala hal yang Anda lakukan.
Misalnya, Anda bisa melihat beberapa iklan dari Telkomsel. Pada umumnya iklan ini konsisten menggunakan warna merah. Sehingga warna merah menjadi salah satu identitas brand perusahaan.
b. Pilih Bentuk Logo
Bentuk logo adalah salah satu hal yang paling mudah diperhatikan pelanggan ketika datang ke sebuah brand. Oleh karena itu, memilih bentuk yang tepat dan tepat dapat membuat Anda sukses dalam membangun sebuah brand.
Berikut beberapa jenis logo dan contohnya.
- Logo abstrak biasanya tidak memiliki bentuk yang terikat dengan apapun. Dikutip dari shopify, kelebihan logo abstrak adalah tidak memiliki arti khusus. Jadi Anda bisa membuatnya sendiri dan menghidupkannya di benak pelanggan Anda.
- Logo lettermark biasanya menggunakan inisial nama lengkap brand untuk dijadikan logo.
- Ikon logo biasanya berkaitan dengan hal-hal yang menjadi identitas sebuah brand, seperti produk unggulan.
- Logo emblem biasanya berupa kombinasi simbol dan tulisan yang menjadi identitas brand
- Logo Woomark umumnya berupa kombinasi nama brand, warna, dan teks dengan font yang dipilih.
- Logo maskot umumnya berbentuk orang atau hewan yang dapat mewakili identitas brand.
Masing-masing logo di atas sudah menjadi icon di bidangnya masing-masing. Dengan demikian, Starbucks menjadi salah satu brand kafe yang produk utamanya adalah kopi.
Ketika Anda bisa memilih logo yang sesuai dengan pelanggan Anda, tidak menutup kemungkinan logo brand Anda bisa menjadi ikon yang terkenal.
c. Pilih Font
Selain warna, pilihan font atau jenis huruf yang Anda gunakan juga mempengaruhi logo brand Anda. Hal ini dapat memperkuat pesan yang ingin Anda sampaikan dalam logo Anda.
Jika Anda ingin membangun brand yang serius, pilih font yang terlihat berani dan jelas, misalnya Helvetica. Jika Anda ingin membangun brand yang santai, Anda dapat memilih font yang terlihat fleksibel dan ramah, seperti Bowlist.
7. Pencitraan Brand di semua saluran Bisnis
Setelah Anda menyelesaikan langkah-langkah di atas, langkah selanjutnya adalah menerapkan brand yang telah Anda buat di semua saluran bisnis Anda. Mulai dari website, tampilan media sosial dan foto masing-masing produk.
Melakukan hal ini akan memudahkan Anda untuk mempromosikan dan terlibat dengan pelanggan. Selain itu, logo yang diterapkan pada setiap produk dapat memudahkan pelanggan untuk mengenali brand perusahaan Anda.
Baca Juga: Cara Menerapkan Digital Marketing untuk UMKM
Jenis bisnis apa pun dapat berjalan dengan baik jika Anda Tahu Cara Mudah membangun brand yang baik. Bagi Anda yang masih ingin meningkatkan kemampuan pemasaran Anda