Driver Grabcar Wanita

Adakah Driver Grabcar Wanita? Ini Jawabannya

Apakah ada Driver Grabcar Wanita ? Selain munculnya slogan emansipasi wanita yang diterapkan di segala bidang, ternyata peran wanita di sektor transportasi online Grabcar juga banyak ditemui.

Perempuan-perempuan ini memiliki pengalaman yang patut diceritakan tentang suka duka yang mereka lalui saat bergabung menjadi driver grab perempuan. Cerita apa yang bisa kita dapatkan dari mereka? Yuk, kita simak bersama.

Emansipasi Wanita

Sampai saat ini emansipasi wanita di Indonesia memiliki arti yang sama yaitu memberikan kesempatan kepada wanita. Kesempatan yang sama di sini berarti menawarkan kesempatan di bidang yang tidak kalah dengan laki-laki.

Dengan segala pro dan kontra yang dimiliki wanita, mereka mendapatkan kesempatan untuk memasuki bidang yang identik dengan dunia pria. Perempuan diberi kesempatan untuk mengambil keputusan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya selama ini.

Di Indonesia, pekerjaan yang ditawarkan menawarkan peluang yang cukup baik dimana pekerjaan ini terbagi rata untuk semua jenis kelamin atau gender. Saat ini banyak perempuan yang terlibat dalam pekerjaan informal, misalnya sebagai sopir jalur bus, sopir taksi, perempuan grab driver, bahkan menduduki posisi tertinggi di sebuah perusahaan sebagai salah satu pengambil keputusan di perusahaan tersebut.

Wanita GrabCar

Untuk kedua kalinya saya memesan transportasi melalui aplikasi transportasi online yaitu Grabcar, saya mendapatkan supir grabcar wanita. Memang sudah menjadi rahasia umum bahwa driver ojek online saat ini tidak hanya dipraktikkan oleh pria, tetapi wanita juga mampu dan mahir menjadi driver grabber. Beginilah Adinda (21) mencoba peruntungannya sebagai sopir grabcar.

Adinda mengaku hanya sebagai part time driver grapple. Ia juga bercerita bahwa hobinya adalah travelling, dari situ akhirnya ia memutuskan untuk bergabung dengan salah satu rekanan Oma dan mencoba menjadi seorang driver grab truck wanita karena selain hobinya travelling, ia juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan sekaligus.

Ia mengaku sudah lama menjadi sopir, awalnya saat mulai bekerja di luar kantor. Karena jenis pekerjaannya, Adinda memiliki banyak waktu di luar kantor untuk menerima pesanan. “Saya suka jalan-jalan, makanya saya suka bekerja dengan model ini karena bisa dapat uang sambil jalan-jalan di Jakarta,” kata Adinda.

Baca Juga : 9+ Penyebab Penghasilan Driver Grab Menurun

Suka Duka Grabcar Wanita

Pengalaman lainnya adalah driver grapple perempuan, Ita Tarigan. Ia mengaku kondisi keuangannya semakin membaik dan bahagia sejak bergabung menjadi supir grabcar. Wanita berhijab ini menceritakan pengalamannya sebagai driver Grab bahwa ia mampu memperoleh penghasilan bersih sebesar Rp selama empat bulan pertama bergabung dengan Grab. 3 juta dalam satu minggu.

Ita mengaku menghabiskan uang sekitar Rp. 12 juta. Tentu saja nominal yang sangat tinggi ini lebih menggiurkan dibandingkan harus bekerja di belakang meja dengan pakaian yang apik.

Menurutnya, angkutan umum melalui aplikasi online memiliki prospek yang bagus, karena jumlah pengguna yang menggunakan aplikasi transportasi online akan semakin meningkat dari hari ke hari. Selain memberikan kemudahan, konsumen tidak perlu bepergian kemana-mana.

Awalnya, ia mengetahui aplikasi transportasi online, grabcar, dari televisi. Saat itu beredar kabar banyak kendaraan Uber yang disita oleh pemerintah daerah karena melanggar aturan. Namun setelah itu semuanya kembali normal dan lancar.

Setelah mendengar cerita tentang berapa banyak pendapatan yang ia hasilkan, Ita akhirnya mencoba mengunduh aplikasi transportasi online, Uber, melalui ponselnya. Ia pun mencoba menggunakan layanan transportasi online ini.

Karena pelayanan yang diberikan memuaskan, kondisi mobil yang wangi, nyaman dan tampak seperti baru, membuat Ita tertarik untuk bergabung dengan Uber dan Grab.

Kisah sedih seorang Driver GrabCar

Meski ada kisah cinta penyelam wanita, ada juga kisah sedih yang biasa terjadi. Banyak cerita sedih juga dialami para wanita yang bergabung di perusahaan transportasi online ini. Salah satunya adalah kisah Ratna Susanto.

Wanita berusia 41 tahun ini harus menjadi orang tua tunggal bagi anak-anaknya dan dia harus menghidupi keluarganya dengan menjadi seorang pengemudi transportasi online.

Kesetaraan gender sepertinya tidak berlaku bagi Ratna. Selain beban kemacetan dan panasnya Jakarta, ada beban lain yang harus ditanggung para pengemudi perempuan. Jika menjadi driver grabcar bisa menjadi solusi untuk menambah jumlah penghasilan bulanan, solusi tersebut tidak berlaku bagi Ratna karena statusnya sebagai supir grab truck wanita menyebabkan pelanggannya sering menolaknya.

Ratna mengaku takut laki-laki yang akan memesan, apalagi laki-laki, karena sudah pasti ditolak. Selama ini Ratna sudah enam bulan bekerja di Grabcar dan dalam sehari setelah bekerja 8 jam bisa mengangkut sebanyak enam penumpang. Jumlah tersebut tentunya jauh di bawah batas minimum order yang harus diselesaikan Ratna jika ingin mendapatkan bonus dari perusahaan.

Begitu pula Pengalaman Atria Driver Grabcar….

Atria juga punya pengalaman buruk. Ia mengaku bergabung menjadi supir mobil cewek selama tiga bulan dengan mengendarai Honda brio merah. Pengalamannya sebagai sopir taksi online sangat tidak menyenangkan. Awalnya, ia membawa dua klien laki-laki dari kawasan Seturan, Yogyakarta dan diminta mengantarkan mereka ke kawasan Sariharjo.

Atria mengaku membeli Honda brio merah karena ingin menjadi supir grab perempuan, karena dari yang didengarnya pendapatan bulanannya cukup tinggi. Atria tinggal di dekat Kadisoka, Sleman. Sebelum memutuskan menjadi driver online, ia sempat ditanya oleh sesama driver, “Yakin mau gabung jadi driver online?” dan dia menjawab bahwa dia yakin.

Ia menceritakan dari pengalaman di dekat sawah Ngatiran, Sariharjo, ia dicekik dari belakang oleh salah satu pelaku kemudian didorong keluar hingga jatuh ke sawah. Kemudian pelaku mengambil mobil Brio merah miliknya. Akibat kejadian tersebut, Atria mengalami kerugian materil sebesar Rp. 159 juta.

Saat kejadian, Atria sedang berjuang mempertahankan mobilnya dari cengkeraman kedua perampok tersebut sebelum akhirnya ditangkap oleh kedua perampok tersebut dan dibuang di sawah. Salah satu rekan Atria mengatakan ada luka gores di tangan Atria. Dia menderita luka saat dia berjuang untuk mengambil kunci mobil dari dua perampok.

Ini adalah beberapa pasang surut yang dialami oleh Driver Grabcar Wanita. Sebaiknya kita sebagai pengguna jasa transportasi online ini lebih berempati kepada para pejuang wanita ini ucap Daud!, karena mereka hanya ingin mencari nafkah untuk keluarganya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *