Cara Membeli Saham dan Jenis-jenisnya

5 Cara Membeli Saham dan Jenis-jenisnya

Cara Membeli Saham – Anda mungkin pernah mendengar bahwa berinvestasi di saham adalah salah satu hal yang membuat sebagian orang menjadi pengusaha sukses. Tapi tahukah Anda apa itu saham? Secara sederhana, saham adalah dokumen yang membuktikan kepemilikan suatu perusahaan.

Nah, bagi Anda yang tertarik untuk memulai investasi saham, berikut ini cara membeli saham, khususnya bagi pemula.

Pengertian Saham

Saham adalah bukti kepemilikan perusahaan dalam bentuk surat atau dokumen yang merupakan tuntutan atas penghasilan dan kekayaan perusahaan. Sedangkan saham yang dikutip di idx.co.id merupakan tanda penyertaan modal seseorang atau suatu pihak (badan hukum) dalam suatu perseroan terbatas atau perseroan terbatas.

Jenis-jenis Saham

1. Jenis Saham berdasarkan Claim atau kemampuan untuk Hak Tagih

  • Saham Biasa (Common Stocks)

Jenis saham ini merupakan jenis investasi yang paling umum digunakan. Saham biasa memiliki karakteristik dapat mengklaim kepemilikan atas seluruh pendapatan dan aset yang dimiliki oleh perusahaan.

Dalam tipe ini, pemegang saham memiliki prioritas terakhir dalam pembagian keuntungan dari penjualan aset perusahaan. Keuntungan dari saham biasa adalah jika perusahaan bangkrut, pemegang saham dan investasi dalam saham yang dibeli akan memiliki perhitungan kerugian maksimum yang sama.

  • Saham Preferen (Preferred Stocks)

Tidak seperti saham biasa, saham preferen memberikan prioritas kepada pemegang saham. Jenis saham ini berupa gabungan antara obligasi dan saham biasa, sehingga disebut juga sekuritas hybrid.

Secara umum karakteristik saham preferen tidak jauh berbeda, bahkan tidak sama dengan saham biasa, yaitu keduanya mewakili kepemilikan saham dan diterbitkan tanpa tanggal kadaluarsa yang tertera pada lembar saham, serta membayar dividen.
Selain itu, karena pembayaran dividen yang teratur dan dalam jumlah yang tetap, saham jenis ini cukup diminati investor.

2. Jenis saham dilihat dari cara pemindahannya

  • Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)

Ciri khas saham jenis ini adalah tidak mencantumkan nama pemiliknya. Tujuannya adalah untuk memudahkan perpindahan atau perpindahan kepemilikan.

Saham ini biasanya juga ditujukan untuk diperdagangkan. Dalam prakteknya yang memegang saham tersebut diakui sebagai pemiliknya dan berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

  • Saham Atas Nama (Registered Stocks)

Dengan jenis saham ini, nama pemegang saham ada pada surat saham. Saham yang terdaftar adalah kebalikan dari saham yang ditampilkan.

Selain pencatatan pada akta kepemilikan, nama pemegang saham juga tercantum dalam daftar pemegang saham (DPS) perusahaan dan prosedur tertentu juga harus diikuti selama pemindahan kepemilikan.

3. Jenis Saham Ditinjau dari Kinerja Perdagangan

  • Saham Blue Chip

Saham Blue Chip adalah saham yang berasal dari perusahaan besar dan bereputasi baik. Dikutip dari Investopedia, salah satu keunggulan saham blue chip berasal dari perusahaan yang sehat secara finansial dan sering membagikan dividen kepada investor.

Saham blue chip biasanya memiliki kapitalisasi pasar dalam miliaran, umumnya pemimpin pasar atau di antara tiga perusahaan teratas di industri mereka.

  • Saham Bagi Hasil

Dikutip dari Investopedia, saham pendapatan adalah sekuritas saham yang membayar dividen secara teratur, sering naik. Saham pendapatan biasanya menawarkan pengembalian tinggi yang dapat membuat sebagian besar pengembalian total keamanan.

Meskipun tidak ada breakpoint khusus untuk klasifikasi, sebagian besar saham pendapatan memiliki volatilitas yang lebih rendah daripada pasar saham secara keseluruhan, dan menawarkan hasil dividen yang lebih tinggi daripada pasar.

  • Growth Stocks

Pertumbuhan saham adalah saham yang diharapkan tumbuh pada tingkat yang jauh di atas rata-rata pertumbuhan pasar. Ketika investor berinvestasi pada saham yang sedang tumbuh, mereka berharap untuk menghasilkan uang melalui keuntungan modal yang pada akhirnya akan mereka jual di masa depan.

Jenis saham ini biasanya membayar dividen yang lebih kecil karena perusahaan biasanya menginvestasikan kembali laba ditahan dalam proyek modal.

  • Speculative Stocks

Saham spekulatif adalah saham yang digunakan trader untuk berspekulasi. Saham ini sangat cocok bagi investor yang tidak memiliki masalah dengan risiko tinggi. Meskipun tidak memiliki keuntungan yang stabil setiap tahun, saham ini memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan yang tinggi di masa depan.

  • Counter Cyclical Stocks

Saham countercyclical adalah jenis saham yang biasanya berpotensi aman. Namun, karena harga saham cenderung bergerak berlawanan arah dengan tren ekonomi, jenis saham ini dapat naik selama masa resesi dan depresiasi ekonomi.

Baca Juga:

Bagaimana Cara Membeli Saham

Bagaimana Cara Membeli Saham

1. Pilih Broker Saham

Memilih pialang saham adalah langkah pertama yang harus dilakukan jika ingin membeli saham dan melakukan perdagangan saham sendiri di BEI (Bursa Efek Indonesia). Setelah memilih broker atau perusahaan pialang, Anda dapat membuka akun dan menjadi klien dari perusahaan yang Anda pilih.

Pialang adalah perantara antara Anda dan BEI. Selain itu, yang terpenting adalah memilih broker yang terdaftar sebagai anggota BEI (Bursa Efek Indonesia). Anda dapat melihat daftar lengkap penerima beasiswa di situs BEI, yaitu www.idx.co.id.

2. Buka Rekening Saham

Jika Anda ingin berinvestasi di saham, Anda perlu membuka rekening di broker yang Anda pilih. Pada titik ini, Anda harus memilih broker dengan status online di mana Anda dapat dengan mudah membuka akun secara online. Yang perlu Anda lakukan adalah melengkapi formulir pembukaan rekening online dan mengembalikan dokumen yang telah ditandatangani.

3. Buka Rekening Dana Nasabah

Penting bagi Anda untuk membuka Rekening Dana Klien (RDN). Fungsi rekening dana nasabah adalah rekening khusus untuk menyimpan uang untuk jual beli saham yang dibuat di bank. Anda tidak dapat memperdagangkan saham jika Anda belum membuka RDN.

4. Setor Modal

Harap dicatat bahwa setoran modal dilakukan di RDN, dengan jumlah setoran tergantung pada jumlah transaksi saham yang akan Anda lakukan.

5. Transaksi Saham Online

Setelah syarat awal terpenuhi, Anda bisa melakukan transaksi saham, yaitu jual beli saham. Untuk membeli saham bisa melalui broker atau membelinya sendiri melalui aplikasi jual beli saham online. Sedangkan untuk penjualan saham bisa juga menggunakan aplikasi saham online.

Itulah penjelasan tentang cara membeli saham dan jenisnya. Bagi yang berminat bisa belajar melalui akademi keterampilan atau di Learning ala JobSter.id.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *