Resiko Jual Beli Akun Grab

Resiko Jual Beli Akun Grab

Resiko Jual Beli Akun Grab – Menjadi driver atau pengemudi ojek online saat ini menjadi profesi yang menjanjikan. Bahkan di awal kemunculannya banyak diberitakan ojol yang bisa menghasilkan hingga puluhan juta rupiah sebulan, jauh lebih banyak dari PNS atau pekerja kantoran.

Tak heran jika minat menjadi ojol secara singkat dengan memperhatikan risiko jual beli akun Grab pun meningkat.

Bukan tanpa alasan semakin banyak orang yang memilih menjadi ojol dengan cara membeli akun ex-ojol. Meski resiko jual beli akun Grab diatur dengan sangat jelas oleh Grab, faktanya masih banyak penjual akun di luar sana yang menawarkannya di media sosial.

Mengapa begitu banyak orang yang benar-benar membeli dan menjual akun Grab?

Alasan Jual Beli akun Grab semakin diburu

Saking banyaknya peminat seperti ojol, Grab pun menetapkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Namun, proses ini dianggap merepotkan oleh sebagian orang.

Hal inilah yang pada akhirnya mendorong para calon ojol untuk sekedar membeli akun Grab seorang driver tanpa memahami resiko yang tinggi dalam jual beli akun Grab.

Berikut beberapa alasan mengapa jual beli akun Grab terus meningkat:

1. Malas Ribet

Untuk menjadi calon Driver Grab, Anda harus mendaftar. Yang termudah jelas online. Nantinya, Anda hanya akan diminta untuk mengisi formulir pendaftaran di situs resmi Grab dan mengunggah beberapa file dokumen pendukung.

Grab akan menghubungi Anda yang memenuhi syarat untuk datang ke cabang Alamat Kantor Grab terdekat.

Belum selesai, calon Driver akan menjalani serangkaian tes keselamatan berkendara di jalan raya. Hanya jika Anda lulus tes, Anda akan mendapatkan akun beserta helm dan jaket resmi Grab.

Prosedur bertahap ini bahkan dianggap ribet, rumit dan tidak praktis oleh sebagian orang. Terakhir, mengingat resiko jual beli akun Grab, para calon driver yang tidak mau ribet memilih untuk hanya membeli akun ex-ojol.

2. Persyaratan Berkas Dokumen yang tidak lengkap

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi oleh calon driver Grab. Sebut saja seperti KTP, KK, SIM A/C/B hingga SKCK, semuanya masih aktif.

Tidak semua orang dapat memenuhi persyaratan dokumen karena berbagai alasan. Misalnya domisili tidak sama, KTP/SIM hilang, sehingga tidak ada waktu mengurus SKCK.

Persyaratan Berkas Dokumen yang tidak lengkap

Jika iya, satu-satunya langkah tercepat adalah dengan membeli akun Grab milik mantan ojol. Terlepas dari risiko yang terkait dengan jual beli akun Grab, penting bagi pembeli akun ini agar mereka dapat menjadi ojol dengan cepat.

Sehingga saat akun Grab sudah di tangan, tentunya Anda bisa langsung menerima pesanan dan membuka jalan untuk mendapatkan penghasilan yang menggiurkan.

3. Ingin lebih Cepat

Prosedur menjadi calon driver Grab tidak bisa dilakukan dengan cepat. Grab harus memverifikasi berkas-berkas yang diperlukan dari pendaftar dan berbaris dengan calon driver lain yang datang terlebih dahulu.

Ini jelas membuat tidak mungkin untuk mencari pesanan sebelum Anda resmi memiliki akun. Tak heran jika mereka yang tidak mau menunggu lama memilih untuk membeli akun Grab saja.

4. Akun Nganggur atau Tidak Terpakai

Hal inilah yang juga menyebabkan tingginya jual beli akun Grab. Banyak ojol yang akunnya menganggur karena mungkin bekerja di bidang lain hingga bosan sehingga tidak bisa menekuni profesinya sebagai mitra Grab.

Bukannya tidak terpakai, akun Grab tersebut juga dijual tanpa disadari sanksi keras jual beli akun Grab yang telah diberlakukan oleh perusahaan.

Akun Nganggur atau Tidak Terpakai

5. Meningkatkan Penghasilan Tambahan

Sudah menjadi rahasia umum jika driver GO-JEK juga memiliki akun Grab. Tindakan yang sebenarnya dilarang oleh perusahaan ini terpaksa dilakukan demi meningkatkan penjualan.

Terlepas dari bahaya jual beli akun Grab, mereka mengambil jalan pintas dengan memiliki dua akun dari perusahaan transportasi online yang berbeda.

Dengan memiliki dua akun ojol dari perusahaan yang berbeda, pelaku dapat melakukan aktivitas GO-SEND, misalnya saat memesan dari GrabBike.

Atau mungkin keduanya menerima GrabFood dan GO-FOOD secara bersamaan. Bahaya? Tentu, tapi atas nama penghasilan, semuanya dilakukan terlepas dari risiko jual beli akun Grab.

Inilah Resiko Jual Beli Akun Grab yang harus diketahui

Jika sebelumnya Anda telah meninjau alasan mengapa jumlah kasus jual beli akun Grab meningkat, Anda harus tahu bahwa jual beli akun Grab dianggap sebagai pelanggaran.

Ya, apa yang ojols anggap remeh ternyata ditanggapi sangat serius oleh Grab. Agar tidak salah, berikut daftar sanksi yang mengancam pelaku penjualan akun Grab:

1. Bahaya Penipuan

Risiko pertama dari jual beli akun Grab adalah Anda bisa menjadi korban penipuan. Ya, ada oknum ojol yang dengan cepat menjual akun dengan harga murah, namun ternyata saat kami selidiki akun tersebut disuspend atau bermasalah.

Anda, pembeli, jelas kehabisan akal karena akun yang telah dibayar tidak dapat digunakan, karena Anda memerlukan identitas pemegang akun untuk membatalkan penangguhan.

2. Tidak Ada Asuransi

Untuk melindungi semua mitra pengemudinya, Grab juga menawarkan asuransi jalan. Hanya saja, penerima manfaat asuransi tersebut adalah individu yang identitasnya terdaftar di akun Grab.

Jadi jika Anda membeli akun Grab milik orang lain, yang bisa mengklaim asuransi adalah pemilik akun asli, bukan Anda.

3. Ancaman hukum dari Grab

Tak main-main, sanksi jual beli akun Grab diatur khusus dalam Kode Etik Pengemudi Grab Indonesia. Dalam situs resmi mereka, jual beli akun Grab termasuk dalam kategori penipuan yang dikenakan sanksi.

Tanpa peringatan SMS atau pembekuan atau penangguhan akun, mereka yang membeli dan menjual akun Grab langsung dipecat sebagai mitra pengemudi.

Ancaman Hukum Dari Grab

Dan ketika seorang ojol diberhentikan secara tidak hormat sebagai driver Grab, semua insentif dan pendapatan yang belum digunakan tidak dapat dibayarkan. Sanksi jual beli akun Grab berat banget ya?

4. Pesanan Dibatalkan

Setiap pelanggan Grab pasti akan mengutamakan keselamatannya. Salah satu caranya adalah dengan mengadaptasi identitas pengemudi, termasuk nomor kendaraan, ke dalam aplikasi.

Jika ada pengemudi yang identitas dan plat nomornya tidak sesuai, pesanan dapat dibatalkan karena kekhawatiran konsumen.

Ini jelas terjadi ketika Anda menggunakan akun Grab milik orang lain. Karena identitas akun yang ada di aplikasi termasuk nomor STNK tentunya berbeda.

Semakin merepotkan ketika ternyata penjual akun Grab tersebut tidak memiliki nomor ponsel yang terdaftar, sehingga konsumen tidak bisa menghubungi Anda. Duka? Tak heran jika jual beli akun Grab dianggap sebagai pelanggaran.

5. Sulit saat ditangguhkan atau Suspend

Ada kalanya Grab membekukan akun, yakni suspend, karena ada indikasi melakukan pelanggaran ringan atau bahkan penipuan. Misalnya sering membatalkan pesanan hingga dianggap tidak sopan oleh konsumen.

Tentunya akun yang ditangguhkan tersebut perlu ditangani langsung ke cabang Grab terdekat jika ingin dapat menerima pesanan kembali.

Dan disinilah letak bahaya jual beli akun Grab, karena jika akun yang Anda beli tiba-tiba dibekukan, Anda tidak akan bisa mengurusnya.

Selain identitas lain, Grab akan melaporkan penipuan sehingga Anda jelas langsung ditendang. Ibarat makan buah simalakama kan? Untuk itu, sebaiknya jangan menjadi penjual atau pembeli akun Grab.

6. Akun yang disalahgunakan

Salah satu resiko jual beli akun Grab yang cukup berbahaya adalah disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Misalnya, akun Grab Anda dijual ke pihak lain.

Pembeli menerima pesanan GrabExpress yang ternyata berisi barang-barang berharga, misalnya sepatu branded. Karena bukan akun Grab asli, si pengemudi mengambil sepatu mahal itu.

Tentu konsumen akan bingung dan merasa kehilangan. Dia akan melaporkan pengemudi pencuri itu ke polisi berdasarkan data di aplikasi Grab, tapi sayangnya ini adalah akun Anda.

Alhasil, tentu Anda yang bermasalah dan harus berurusan dengan Grab dan polisi. Sementara akun pembeli? Bisa bebas kabur begitu saja dan menutupi jejak. Kerugian besar, bukan?

Melihat ulasan di atas, jelas bahwa risiko jual beli akun Grab sangat tinggi. Untuk menghindari kehilangan uang dan mendapat masalah, ada baiknya mengambil kepemilikan akun Grab secara resmi.

Baca Juga : Solusi Akun Grab Belum Diaktifkan

Selain hati lebih tenang, memiliki akun sendiri jauh lebih membanggakan, yang membuat mencari orderan dengan lebih semangat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *